AKHLAK
SEBAGAI STANDAR KEMAJUAN SUATU BANGSA
Saudara-saudara
sidang jum’at rahimakumullah
Awalnya dunia ini
dihuni oleh dua orang manusia saja yaitu adam dan hawa. Mengikuti kodratnya manusia meneruskan
keturunanya mempunyai anak-cucu dan seterusnya , begitulah alam membuat
ketentuan sebagai sebuah sunatullah.
Allah telah memberikan tugas sebagai khalifah dimuka bumi bagi kita dan
kita telah menyanggupi untuk menjalankan amanah itu. Sekarang ini penduduk dunia begitu padat Hampir tidak ada lagi pojok dunia ini yang
tidak ada penghuni, bahkan wilayah yang penuh dengan gurun pasir atau penuh
dengan salju dan es sekalipun. Itulah
sebuah anugrah Allah pada manusia sebuah kemampuan adaptasi yang sangat tinggi
sehingga manusia bisa unggul diantara semua makhluk yang ada.
Saudara-saudara
sidang jum’at rahimakumullah
Sebagai ungkapan rasa
syukur marilah kita selalu meningkatkan
taqwa kita kepada Allah SWT, yaitu dengan menjalankan segala perintah-Nya dan
menjauhkan diri dari setiap larangan-Nya.
Kita sadar hanya dengan taqwa inilah kita akan selamat di dunia maupun
di akhirat.
Saudara-saudara
sidang jum’at rahimakumullah
Pada hari ini khotbah
kita berjudul ” akhlak sebagai standar
kemajuan suatu bangsa”.
Dari sejarah
peradaban dunia, bahkan keluarga ada masa kejayaan, ada masa stabil ada masa
kusuraman. Bangsa Arab dimasa jahiliyah
kehidupan berbangsa dan bernagara bahkan pada tingkat keluarga begitu kacaunya.
Jauh dari ketentraman, jauh dari keteraturan, jauh dari keamanan bahkan
masyarakat hidup dalam kegelisahan dan persaingan yang tidak sehat. Lalu Nabi Muhammad di utus ditengah
masyarakat tersebut dan berhasil mengubah dari masyarakat jahiliyah menjadi
masyarakat islamiyah yang tertib dan berperadaban tinggi sehingga pencapai
suatu peradaban yang tinggi yang tetap ditulis dengan tinta emas sebagai masa
kejayaan dalam satu periode peradaban manusia.
Lalu apa yang menjadi factorpengungkit kemajuan ini tidak lain adalah
akhlak sebagai indicator kemajuan suatu bangsa/keluarga. Kemuliaan akhlak rosulullah tentunya suatu
yang tidak kita ragukan lagi
sebagaimana
firman-Nya:
Artinya : “sesungguhnya telah ada pada (diri)
rosulullah itu suri tauladan yang baik bagimu …
(Q.S. Al Ahzab : ayat
21 )
Saudara-saudara
sidang jum’at rahimakumullah
Jika kita renungi negara kita adalah negara yang besar, sebuah negara
yang diprediksi menjadi negara dengan julukan yang begitu membanggakan
diantaranya :
1. Macam di asia tenggara (ini suatu gambaran
batapa kita mempunyai potensi untuk menjadi negara besar yang penuh kemajuan
dan menjadi kiblat kemajuan disemua sisi kehidupan meliputi ekomoni, pendidian,
kemajuan ilmu dan tenologi dan sederet kemajuan laiinya.
2. Zamrud di katulistiwa (suatu ungkapan yang
menunjukkan betapa kekayaan alam kita begitu melimpah dari tambang emas,
batubara, minyak bumi, timah, bahkan keindahan alam sebagai sumber parawisata
tersebar diseluruh penjuru negeri)
3. Bukan lautan hanya kolam susu, kail dan jala
cukup menghidupimu (suatu ungkapan begitu kayanya kekayaan perairan kita sampai
diistilakah kolam susu)
4. Tanah kita tanah sorga, tongkat kayu dan batu
jadi tanaman (ungkapan ini menunjukkan betapa sumbur negeri ini, hampir semua
jenis tenaman dapat tumbuh dengan subur, bahkan batang kayu yang diletakkanpun
tumbuh tunas dan hidup produktif).
5. Banyak lagi istilah yang tidaklah cukup untuk
kita ungkapkan dalam khutbah yang singkat ini.
Lalu apakah kita sekarang telah menjadi macan di asia tenggara ?,
Apakah kita sudah menjadi negara yang makmur sejahtera penuh limpahan rahmat
dan ridho Allah SWT ? rasa-rasanya belum dan masih merupakan angan-angan yang
perlu diwujudkan. Ditengah-tengah
masyarakat yang kaya raya masih banyak orang yang hidup dibawah garis
kemiskinan, ditengah gemerlapnya fasilitas yang dinikmati pejabat dan orang
yang diberi kepercayaan masih banyak orang yang hidup dalam kegetiran dengan
kepemilikan yang minimal, dan hanya menjadi penonton dan terkadang muncul niat
untuk berbuat jahat atas rasa iri pada saudaranya yang tidak peduli dengan
nasib dirinya dan ketimangan hidup yang begitu ekstrim.
Saudara-saudara
sidang jum’at rahimakumullah
Kapan negeri ini bangkit ?, apa yang menyebabkan negeri ini terpuruk ? marilah
kita coba simak dan cari solusi. Dari televisi, koran dapatlah kita ketahui ada
pejabat yang korupsi karena pajak, korupsi didunia pendidikan, korupsi didunia
politik, kolusi, nepotisme dan sederet
kejahatan lain yang dilakukan oleh orang terhormat, terpelajar, dan punyak
kedudukan tinggi, kalau begitu kita berpikir kekayaan dan jabatanlah yang
membuat orang berbuat jahat dan menjadi perusak kemajuan negara.
Saudara-saudara
sidang jum’at rahimakumullah
Dibelahan masyarakat yang berseberangan ada orang miskin bahkan hidup
dibawah garis kemiskinan, mereka hidup dengan merampok, mencuri, menjual
kehormatan, bahkan di televisi kita menyaksikan ada yang mengambil haknya
secara berlebihan dengan antri daging kurban berulang kali tanpa menghiraukan
apakah orang lain masih mendapatkan bagianya atau tidak, juga ada yang antri
uang zakat/infaq dan sadakah yang jumlahnya hanya Rp.15.000,- tega menginjak
wanita lanjut usia bahkan mungkin anak-anak.
Kalau begitu apakah kita menjadi berpikir bahwa kemiskinanlah yang
merusak kemajuan kita ? jawabnya . tidak. kaya dan miskin bukanlah pokok
persoalan, tapi akhlaklah yang menjadi kunci penyelesaian.
Saudara-saudara
sidang jum’at rahimakumullah
Islam itu semua keadaan, kita selalu dituntun untuk menjadi baik. Dalam
Al qur’an dan hadist semua aspek kehidupan telah diatur dengan bagitu sempurna.
Jika kita mendapat limpah rezki dan
amanat jabatan kita bersyukur dan berusaha menjalankan amat yang diberikan,
jika kita diberikan kondisi kekurangan kita bersabar dan terus berupaya dengan
sabar, shalat dan usaha yang optimal.
Yang mempunyai harta mengeluarkan zakat dan membantu saudaranya yang
hidup dalam kekurangan, Sungguh kita
akan merasakan dunia adalah bagian dari surga kehidupan.
Saudara-saudara
sidang jum’at rahimakumullah
Semua uraian diatas masih dalam tatanan konsep, aplikasi nyata yang
perlu kita lakukan adalah :
1. Pertebal iman dan taqwa kita kepada Allah SWT
insya Allah derajat kita sebagai individu,keluarga bahkan negara akan diangkat
oleh Allah ke derajat yang tinggi aebagaimana firmah Allah SWT :
Artinya :
Allah akan meningggikan
orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu
pengetahuan beberapa derajat (QS.Al Mujadillah, ayat :11)
Sebuah ketentuan mutlak jadi apapun kita (kaya,
miskin, pejabat, masyarakat, kepala keluarga, pelajar) haruslah beriman, jika
tidak orang pintarpun akan menjadi perusak dan tidak membawa kemajuan secara
hakiki. Dan kita telah ditempah dengan
Pendidikan setiap hari jum’at secara gratis (+ 52 kali dala setahun)
yang isi materinya khotib wajib mengajak kita untuk meningkatkan ketaqwaan yang
juga termasuk didalamnya keimanan.
2. Jujur. Rosul
dimasa kecil sampai akhir hayatnya diberi gelar Al Amin artinya dapat dipercaya, Menjadi apapun kita jujur merupakan sifat
yang mutlak kita miliki, sebagai pejabat kita harus jujur, terhindar dari
korupsi, terbuka, jauh dari mark up, sebagai
Kepala keluarga kita jujur pada istri dan anak,
sebagai pelajar kita tidak melakukan perbuatan tercela misalnya nyontek,
negrpek, bahkan mendekati guru untuk diberikan nilai dengan memberi imbalan,
penegak hukum jangan menjadikan kasus sebagai proyek untuk mendapatkan imbalan,
pedagang jangan curang dalam takaran dan timbangan, dan sederet tindakan lain
yang intinya kita harus berlaku jujur dan dapat dipercaya.
3. Punya Rasa Malu.
Rasa malu dalam islam itu sesuatu yang penting, hilannya rasa ini merupakan
musibah bagi kita. Dalam sebuah hadist Rosulullah bersabda :
Yang artinya : ”sesungguhnya setiap agama
mempunyai akhlak dan akhlak islam adalah rasa malu” (HR. Malik). Oleh karena itu sudah sepantasnya kalau kita
malu jika tidak beribadah, malu jika melaukan syirik, malu jika kekayaan kita
didapatkan dari jalan yang tidak diridhoi Allah, sederet rasa malu lainnya jika
tindakan kita jauh dari tuntunan Al qur’an dan hadist. Malu kepada manusia dan
lebih-lebih malu kepada Allah.
4. Tidak berbuat kerusakan dimuka bumi. Baik
kerusakan tanaman, hewan, kerusakan moral, kerusakan psikis dan merusak tatanan
karena kerusakan dimuka bumi ini lazimnya disebatkan oleh tangan manusia itu
sendiri sebagaimana firman Allah :
Artinya :
”Telah tampak kerusakan di darat dan dilaut disebabkan
karena perbuatan tangan manusia ..
(QS. Ar Ruum : ayat 41
5. Dan masih banyak lagi rngkaian akhlak islam
yang harus kita terapkan dalam kehidupan kita diantaranya : akhlak pada Allah,
akhlak kepada Rosul, akhlak terhadap kitabullah, akhlak bersahabat, akhlak thd
sesama muslim, akhlak thd sesama manusia, akhlak thd kafir, akhlak tumbuhan,
akhlak thd binatang, akhlak thd air,
pertemuan¸ akhlak ketika makan, akhlak thd istri/suami, dan masih banyak
lagi tuntunan akhlak yang ada dalam islam.
Saudara-saudara
sidang jum’at rahimakumullah
Jika kita memimpikan negara ini, keluarga ini, diri ini meningkatkan
kualitas dan derajatnya tidak ada pilihan lain maka kita harus menerapkan
tuntunan akhlak ini dalam kehidupan kehidupan kita sehari-hari. Mulai dari yang sederhana, mulai dari diri
sendiri/keluarga dan mulai dari sekarang.
Kita bisa yakinkan bila akhlak ini makin buruk maka negara ini makin
terpuruk, jika remaja kita akhlaknya jelek maka potret suram kehancuran dimasa
yang akan datang telah terbentang.
Semoga Allah SWT memberikan kekuatan kepada kita untuk dapat menjadi
insan yang mempunyai akhlak terpuji, dan selalu dalam limpahan rahmat, dan
hidayahnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar