Jumat, 18 Oktober 2013

khutbah jum'at akhlaq sebagai standard



AKHLAK SEBAGAI STANDAR KEMAJUAN SUATU BANGSA

Saudara-saudara sidang jum’at rahimakumullah

Awalnya dunia ini dihuni oleh dua orang manusia saja yaitu adam dan hawa.  Mengikuti kodratnya manusia meneruskan keturunanya mempunyai anak-cucu dan seterusnya , begitulah alam membuat ketentuan sebagai sebuah sunatullah.  Allah telah memberikan tugas sebagai khalifah dimuka bumi bagi kita dan kita telah menyanggupi untuk menjalankan amanah itu.  Sekarang ini penduduk dunia begitu padat  Hampir tidak ada lagi pojok dunia ini yang tidak ada penghuni, bahkan wilayah yang penuh dengan gurun pasir atau penuh dengan salju dan es sekalipun.  Itulah sebuah anugrah Allah pada manusia sebuah kemampuan adaptasi yang sangat tinggi sehingga manusia bisa unggul diantara semua makhluk yang ada. 

Saudara-saudara sidang jum’at rahimakumullah
Sebagai ungkapan rasa syukur  marilah kita selalu meningkatkan taqwa kita kepada Allah SWT, yaitu dengan menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhkan diri dari setiap larangan-Nya.  Kita sadar hanya dengan taqwa inilah kita akan selamat di dunia maupun di akhirat.

Saudara-saudara sidang jum’at rahimakumullah
Pada hari ini khotbah kita berjudul ” akhlak sebagai standar kemajuan suatu bangsa”.
Dari sejarah peradaban dunia, bahkan keluarga ada masa kejayaan, ada masa stabil ada masa kusuraman.  Bangsa Arab dimasa jahiliyah kehidupan berbangsa dan bernagara bahkan pada tingkat keluarga begitu kacaunya. Jauh dari ketentraman, jauh dari keteraturan, jauh dari keamanan bahkan masyarakat hidup dalam kegelisahan dan persaingan yang tidak sehat.  Lalu Nabi Muhammad di utus ditengah masyarakat tersebut dan berhasil mengubah dari masyarakat jahiliyah menjadi masyarakat islamiyah yang tertib dan berperadaban tinggi sehingga pencapai suatu peradaban yang tinggi yang tetap ditulis dengan tinta emas sebagai masa kejayaan dalam satu periode peradaban manusia.  Lalu apa yang menjadi factorpengungkit kemajuan ini tidak lain adalah akhlak sebagai indicator kemajuan suatu bangsa/keluarga.  Kemuliaan akhlak rosulullah tentunya suatu yang tidak kita ragukan lagi     
sebagaimana firman-Nya:



Artinya : “sesungguhnya telah ada pada (diri) rosulullah itu suri tauladan yang baik bagimu …
(Q.S. Al Ahzab : ayat 21 )

Saudara-saudara sidang jum’at rahimakumullah
Jika kita renungi negara kita adalah negara yang besar, sebuah negara yang diprediksi menjadi negara dengan julukan yang begitu membanggakan diantaranya :
1.     Macam di asia tenggara (ini suatu gambaran batapa kita mempunyai potensi untuk menjadi negara besar yang penuh kemajuan dan menjadi kiblat kemajuan disemua sisi kehidupan meliputi ekomoni, pendidian, kemajuan ilmu dan tenologi dan sederet kemajuan laiinya.
2.     Zamrud di katulistiwa (suatu ungkapan yang menunjukkan betapa kekayaan alam kita begitu melimpah dari tambang emas, batubara, minyak bumi, timah, bahkan keindahan alam sebagai sumber parawisata tersebar diseluruh penjuru negeri)
3.     Bukan lautan hanya kolam susu, kail dan jala cukup menghidupimu (suatu ungkapan begitu kayanya kekayaan perairan kita sampai diistilakah kolam susu)
4.     Tanah kita tanah sorga, tongkat kayu dan batu jadi tanaman (ungkapan ini menunjukkan betapa sumbur negeri ini, hampir semua jenis tenaman dapat tumbuh dengan subur, bahkan batang kayu yang diletakkanpun tumbuh tunas dan hidup produktif).
5.     Banyak lagi istilah yang tidaklah cukup untuk kita ungkapkan dalam khutbah yang singkat ini. 
Lalu apakah kita sekarang telah menjadi macan di asia tenggara ?, Apakah kita sudah menjadi negara yang makmur sejahtera penuh limpahan rahmat dan ridho Allah SWT ? rasa-rasanya belum dan masih merupakan angan-angan yang perlu diwujudkan.  Ditengah-tengah masyarakat yang kaya raya masih banyak orang yang hidup dibawah garis kemiskinan, ditengah gemerlapnya fasilitas yang dinikmati pejabat dan orang yang diberi kepercayaan masih banyak orang yang hidup dalam kegetiran dengan kepemilikan yang minimal, dan hanya menjadi penonton dan terkadang muncul niat untuk berbuat jahat atas rasa iri pada saudaranya yang tidak peduli dengan nasib dirinya dan ketimangan hidup yang begitu ekstrim.    

Saudara-saudara sidang jum’at rahimakumullah
Kapan negeri ini bangkit ?, apa yang menyebabkan negeri ini terpuruk ? marilah kita coba simak dan cari solusi.  Dari  televisi, koran dapatlah kita ketahui ada pejabat yang korupsi karena pajak, korupsi didunia pendidikan, korupsi didunia politik, kolusi,  nepotisme dan sederet kejahatan lain yang dilakukan oleh orang terhormat, terpelajar, dan punyak kedudukan tinggi, kalau begitu kita berpikir kekayaan dan jabatanlah yang membuat orang berbuat jahat dan menjadi perusak kemajuan negara. 

Saudara-saudara sidang jum’at rahimakumullah
Dibelahan masyarakat yang berseberangan ada orang miskin bahkan hidup dibawah garis kemiskinan, mereka hidup dengan merampok, mencuri, menjual kehormatan, bahkan di televisi kita menyaksikan ada yang mengambil haknya secara berlebihan dengan antri daging kurban berulang kali tanpa menghiraukan apakah orang lain masih mendapatkan bagianya atau tidak, juga ada yang antri uang zakat/infaq dan sadakah yang jumlahnya hanya Rp.15.000,- tega menginjak wanita lanjut usia bahkan mungkin anak-anak.  Kalau begitu apakah kita menjadi berpikir bahwa kemiskinanlah yang merusak kemajuan kita  ? jawabnya .  tidak. kaya dan miskin bukanlah pokok persoalan, tapi akhlaklah yang menjadi kunci penyelesaian. 

Saudara-saudara sidang jum’at rahimakumullah
Islam itu semua keadaan, kita selalu dituntun untuk menjadi baik.  Dalam Al qur’an dan hadist semua aspek kehidupan telah diatur dengan bagitu sempurna.  Jika kita mendapat limpah rezki dan amanat jabatan kita bersyukur dan berusaha menjalankan amat yang diberikan, jika kita diberikan kondisi kekurangan kita bersabar dan terus berupaya dengan sabar, shalat dan usaha yang optimal.  Yang mempunyai harta mengeluarkan zakat dan membantu saudaranya yang hidup dalam kekurangan,  Sungguh kita akan merasakan dunia adalah bagian dari surga kehidupan.

Saudara-saudara sidang jum’at rahimakumullah
Semua uraian diatas masih dalam tatanan konsep, aplikasi nyata yang perlu kita lakukan adalah :
1.     Pertebal iman dan taqwa kita kepada Allah SWT insya Allah derajat kita sebagai individu,keluarga bahkan negara akan diangkat oleh Allah ke derajat yang tinggi aebagaimana firmah Allah SWT :



Artinya :
Allah akan meningggikan orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat (QS.Al Mujadillah, ayat :11)
Sebuah ketentuan mutlak jadi apapun kita (kaya, miskin, pejabat, masyarakat, kepala keluarga, pelajar) haruslah beriman, jika tidak orang pintarpun akan menjadi perusak dan tidak membawa kemajuan secara hakiki.  Dan kita telah ditempah dengan Pendidikan setiap hari jum’at secara gratis (+ 52 kali dala setahun) yang isi materinya khotib wajib mengajak kita untuk meningkatkan ketaqwaan yang juga termasuk didalamnya keimanan.
2.     Jujur.  Rosul dimasa kecil sampai akhir hayatnya diberi gelar Al Amin artinya dapat dipercaya,  Menjadi apapun kita jujur merupakan sifat yang mutlak kita miliki, sebagai pejabat kita harus jujur, terhindar dari korupsi, terbuka, jauh dari mark up, sebagai     
Kepala keluarga kita jujur pada istri dan anak, sebagai pelajar kita tidak melakukan perbuatan tercela misalnya nyontek, negrpek, bahkan mendekati guru untuk diberikan nilai dengan memberi imbalan, penegak hukum jangan menjadikan kasus sebagai proyek untuk mendapatkan imbalan, pedagang jangan curang dalam takaran dan timbangan, dan sederet tindakan lain yang intinya kita harus berlaku jujur dan dapat dipercaya.
3.     Punya Rasa Malu.  Rasa malu dalam islam itu sesuatu yang penting, hilannya rasa ini merupakan musibah bagi kita.  Dalam sebuah hadist Rosulullah bersabda :
Yang artinya : ”sesungguhnya setiap agama mempunyai akhlak dan akhlak islam adalah rasa malu” (HR. Malik).  Oleh karena itu sudah sepantasnya kalau kita malu jika tidak beribadah, malu jika melaukan syirik, malu jika kekayaan kita didapatkan dari jalan yang tidak diridhoi Allah, sederet rasa malu lainnya jika tindakan kita jauh dari tuntunan Al qur’an dan hadist. Malu kepada manusia dan lebih-lebih malu kepada Allah.
4.     Tidak berbuat kerusakan dimuka bumi. Baik kerusakan tanaman, hewan, kerusakan moral, kerusakan psikis dan merusak tatanan karena kerusakan dimuka bumi ini lazimnya disebatkan oleh tangan manusia itu sendiri sebagaimana firman Allah :




Artinya :
”Telah tampak kerusakan di darat dan dilaut disebabkan karena perbuatan tangan manusia ..
(QS. Ar Ruum : ayat 41
5.    Dan masih banyak lagi rngkaian akhlak islam yang harus kita terapkan dalam kehidupan kita diantaranya : akhlak pada Allah, akhlak kepada Rosul, akhlak terhadap kitabullah, akhlak bersahabat, akhlak thd sesama muslim, akhlak thd sesama manusia, akhlak thd kafir, akhlak tumbuhan, akhlak thd binatang, akhlak thd air,  pertemuan¸ akhlak ketika makan, akhlak thd istri/suami, dan masih banyak lagi tuntunan akhlak yang ada dalam islam. 

Saudara-saudara sidang jum’at rahimakumullah
Jika kita memimpikan negara ini, keluarga ini, diri ini meningkatkan kualitas dan derajatnya tidak ada pilihan lain maka kita harus menerapkan tuntunan akhlak ini dalam kehidupan kehidupan kita sehari-hari.  Mulai dari yang sederhana, mulai dari diri sendiri/keluarga dan mulai dari sekarang.  Kita bisa yakinkan bila akhlak ini makin buruk maka negara ini makin terpuruk, jika remaja kita akhlaknya jelek maka potret suram kehancuran dimasa yang akan datang telah terbentang. 
Semoga Allah SWT memberikan kekuatan kepada kita untuk dapat menjadi insan yang mempunyai akhlak terpuji, dan selalu dalam limpahan rahmat, dan hidayahnya.







Tidak ada komentar:

Posting Komentar