FAKTOR-FAKTOR
YANG BERHUBUNGAN DENGAN
KINERJA
DOSEN JURUSAN KEPERAWATAN
DI
LINGKUNGAN POLITEKNIK KESEHATAN PALEMBANG
TAHUN
2012
Gunardi Pome, Jhon Feri
Dosen Prodi Keperawatan Baturaja dan Lubuk Linggau
ABSTRAK
Penyelenggaraan pendidikan di Indonesia di atur dalam Undang-undang No.20
tahun 3003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Sistem Pendidikan Nasional memuat antara lain dasar, fungsi, tujuan,
jenis, jenjang pendidikan, tenaga pendidikan , sumber daya pendidikan,
kurikulum, penilaian, peran serta masyarakat, pengelolaan dan pengawasan
pendidikan lainnya. Salah satu
pendidikan perofesional pemula untuk tenaga keperawatan yaitu akademik
keperawatan atau yang tergabung dalam politeknik kesehatan adalah jurusan
keperawatan dengan jenjang pendidikan diploma III keperawatan. Dosen memainkan peranan penting bagi
berjalannya proses pendidikan yang mampu menjamin mutu. Seseorang dosen haruslah memiliki kualifikasi
yang cukup untuk melaksanakan tugasnya, termasuk mengajar bidang studi yang
menjadi tanggung jawabnya, siapa saja yang menyandang profesi sebagai tenaga
pendidikan harus secara kontinya meningkatkan profesionalismenya dan harus
menjalankan tugas dengan penuh tanggung jawab sehingga pencapaian tujuan
pendidikan akan dapat di raih(9)
Dari
hasil survey pendahuluan yang dilakukan pada salah satu jurusan keperawatan di
polekkes Palembang beberapa keluhan yang muncul adalah “dosen mengajar tidak
menyelesaikan materi dalam satu paket semester, tidak memberikan silabus dan
terlambat mengajar/lebih cepat pulang”.
Penelitian
ini adalah penelitian survei dengan pendekatan Cross sectional dengan pendekatan kuantitatif. Data
yang dipelajari diambil dari populasi untuk memperoleh kejadian-kejadian
relative, distribusi dan hubungan antar variabel.(27)
Analisis
data kuantitatif meliputi analisis univariat, bivariat, dan multivariat.(26) Populasi penelitian adalah semua dosen yang mengajar
jurusan keperawatan di lingkugan Politeknik Kesehatan Palembang baik yang
berstatus dosen bersertifikasi maupun dosen yang belum bersertifikasi berjumlah
64 orang. Sample diambil dengan menggunakan teknik probality sampling yaitu Simple
Random Sampling (Sampel Acak Sederhana) berjumlah 55.
Hasil penelitian ditemukan bahwa
factor usia, lama kerja, sertifikasi,supervise, kelengkapan alat tidak
berhubungan secara statistic dengan kinerja.
Sedangkan factor motivasi ada hubungan yang bermakna dengan kinerja
dosen. Ada hubungan yang signifikan
secara statistic antara motivasi dan kinerja dosen jurusan keperawatan di
Lingkungan Politeknik Kesehatan Palembang tahun 2012
PENDAHULUAN
Manusia adalah makhluk yang memilki berbagai kebutuhan
diantaranya adalah kebutuhan akan pendidikan.
Begitu pentingnya pendidikan sehingga dalam badan dunia seperti
Perserikatan Bangsa-Bangsa memiliki suatu bagian yaitu United Nation
Educational Scientific dan Cultural Organization (UNESCO) untuk memperhatiakan
kondisi pendidikan di berbagai belahan dunia.
Di Indonesia pembangunan di bidang pendidikan merupakan upaya untuk
mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas manusia guna mewujudkan
masyarakat yang adil dan makmur. Kualitas manusia yang unggul akan memungkinkan
bangsa indonesia mengembangkan diri di segala aspek, baikjasmani aupun rohani (30)
Penyelenggaraan pendidikan di Indonesia di atur dalam
Undang-undang No.20 tahun 3003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Sistem Pendidikan Nasional memuat antara lain
dasar, fungsi, tujuan, jenis, jenjang pendidikan, tenaga pendidikan , sumber
daya pendidikan, kurikulum, penilaian, peran serta masyarakat, pengelolaan dan
pengawasan pendidikan lainnya. Salah
satu pendidikan perofesional pemula untuk tenaga keperawatan akademik
keperawatan atau yang tergabung dalam politeknik kesehatan adalah jurusan
keperawatan dengan jenjang pendidikan diploma III keperawatan. Ration penduduk dengan perawat memperlihatkan
perubhan yang relatif tinggi, terlihat peningkatan jumlah perawat sepuluh kali
lebih besar dalam jangka waktu 40 tahun terakhir, tetap ratio ini tidak
menggambarkan kualitas perawat yang kompeten tetapi masih terfokus pada aspek
kuntitas/penambahan jumlah tenaga perawat(12)
Dosen memainkan peranan penting bagi berjalannya proses
pendidikan yang mampu menjamin mutu.
Seseorang dosen haruslah memiliki kualifikasi yang cukup untuk
melaksanakan tugasnya, termasuk mengajar bidang studi yang menjadi tanggung
jawabnya, siapa saja yang menyandang profesi sebagai tenaga pendidikan harus
secara kontinya meningkatkan profesionalismenya dan harus menjalankan tugas
dengan penuh tanggung jawab sehingga pencapaian tujuan pendidikan akan dapat di
raih(9)
Dari
hasil survey pendahuluan yang dilakukan pada salah satu jurusan keperawatan di
polekkes Palembang sebaian besar keluhan yang muncul adalah guru mengajar tidak
menyelesaikan materi dalam satu paket semester, tidak memberikan silabus dan
terlambat mengajar/lebih cepat pulang.
Menurut
Gibson ada beberapa factor yang dapat mempengaruhi kinerja individu dalam
melakukan tugasnya yaitu variable individu, variable psikologis dan variable
organisasi. Variabel individu
dikelompokkan pada sub variable kemampuan dan keterampilan, latar belakang
keluarga, tingkat social dan pengalaman serta demografis. Variabel prikologis terdiri dari sub variable
persepsi, sikap. Kepribadian, belajar dan motivasi. Variabel organisasi terdiri dari sub
variable sumber daya, kepemimpinan, imbalan, struktur dan desain
pekerjaan. Dengan pertimbangan
homogeitas data dan keterbatasan maka peneliti mengambil beberapa factor dari
ketiga variable tersebut yaitu Usia, lama kerja, motivasi, tersertifikasi,
supervisi, kelengkapan alat bantu mengajar.(12)
Di jurusan keperawatan dalam
lingkungan Politeknik Kesehatan
Palembang tahun 2012 belum ada informasi secara terintegrasi dari ketiga
jurusan keperawatan tentang kinerja dosen, berdasarkan hal tersebut di atas
penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang kinerja dosen di jurusan Keperawatan
dalam lingkungan polieknik Kesehatan Palembang tahun 2012.
METODOLOGI
PENELITIAN
Penelitian
ini adalah penelitian survei dengan pendekatan Cross sectional dengan pendekatan Deskriptif analitik.
Data yang dipelajari diambil dari populasi untuk memperoleh kejadian-kejadian
relative, distribusi dan hubungan antar variabel.(27) Analisis
data kuantitatif meliputi analisis univariat, bivariat, dan multivariat.(26) Populasi penelitian adalah semua dosen yang mengajar
jurusan keperawatan di lingkugan Politeknik Kesehatan Palembang baik yang
berstatus dosen bersertifikasi maupun dosen yang belum bersertifikasi berjumlah
64 orang. Sample diambil dengan menggunakan teknik simple random sampling berjumlah 55 orang.
HASIL
1. Kinerja.
Tabel 1
Distribusi frekuensi Kinerja Dosen di lingkungan
Poltekkes Jurusan Keperawatan Tahun 2012
Kinerja Dosen
|
JUMLAH
|
PERSENTASE
|
Rendah
|
12
|
21.8
|
Tinggi
|
43
|
78, 2
|
Total
|
55
|
100
|
2. Usia
Tabel 2
Distribusi frekuensi usia Dosen di lingkungan
Poltekkes Jurusan Keperawatan Tahun 2012
USIA
|
JUMLAH
|
PERSENTASE
|
Muda
|
49
|
89,1
|
Tua
|
6
|
10,9
|
Total
|
55
|
100
|
3. Lama Kerja
Tabel 3
Distribusi Frekuensi Lama Kerja Dosen di lingkungan
Poltekkes Jurusan Keperawatan Tahun 2012
Lama Kerja
|
JUMLAH
|
PERSENTASE
|
< 11 tahun
(median)
|
28
|
50,9
|
> 11 tahun
|
27
|
49,1
|
Total
|
86
|
100
|
4. Motivasi
Tabel 4
Distribusi Frekuensi Motivasi Dosen di lingkungan
Poltekkes Jurusan Keperawatan Tahun 2012
Motivasi
|
JUMLAH
|
PERSENTASE
|
Rendah
|
22
|
40,0
|
Tinggi
|
33
|
60,0
|
Total
|
55
|
100
|
6. Sertifikasi
Tabel 5
Distribusi Frekuensi Status Sertifikasi Dosen di
lingkungan
Poltekkes Jurusan Keperawatan Tahun 2012
Status Sertifikasi
|
JUMLAH
|
PERSENTASE
|
Belum
|
34
|
61,8
|
Tersertifikasi
|
21
|
38,2
|
Total
|
55
|
100
|
5. Supervisi Tabel
6
Distribusi Frekuensi Supervisi Dosen di lingkungan
Poltekkes Jurusan Keperawatan Tahun 2012
Supervisi
|
JUMLAH
|
PERSENTASE
|
Kurang
|
44
|
80,0
|
Baik
|
11
|
20,0
|
Total
|
55
|
100
|
7. Kelengkapan Alat.
Tabel 4.7
Distribusi Frekuensi Kelengkapan Alat Bantu Mengajar di
lingkungan
Poltekkes Jurusan Keperawatan Tahun 2012
Kelengkapan Alat
|
JUMLAH
|
PERSENTASE
|
Kurang
|
8
|
14,5
|
Lengkap
|
47
|
85,5
|
Total
|
55
|
100
|
.
8. Usia dan Kinerja Dosen
Tabel 8
Hubungan usia dengan
Kinerja Dosen
di Lingkungan Poltekkes Jurusan Keperawatan Tahun 2012
USIA
|
KINERJA
|
TOTAL
|
P.VALUE
|
||||
RENDAH
|
TINGGI
|
||||||
N
|
%
|
N
|
%
|
N
|
%
|
0,110
|
|
Muda
|
9
|
18,4
|
40
|
81,6
|
49
|
100
|
|
Tua
|
3
|
50,0
|
3
|
50,0
|
6
|
100
|
|
TOTAL
|
12
|
21,8
|
43
|
78,2
|
55
|
100
|
9. Lama Kerja dan Kinerja Dosen
Tabel 9
Hubungan Lama Kerja dengan Kinerja Dosen
di Lingkungan Poltekkes Jurusan Keperawatan Tahun 2012
Lama Kerja
|
KINERJA
|
TOTAL
|
P.VALUE
|
||||
RENDAH
|
TINGGI
|
||||||
N
|
%
|
N
|
%
|
N
|
%
|
0,691
|
|
< 11 tahun
|
5
|
17,9
|
23
|
82,1
|
28
|
100
|
|
> .11 tahun
|
7
|
25,9
|
20
|
74,1
|
27
|
100
|
|
TOTAL
|
12
|
21,8
|
43
|
78,2
|
55
|
100
|
3. Motivasi dan Kinerja Dosen
Tabel 4.10
Hubungan Motivasi dengan
Kinerja Dosen
di Lingkungan Poltekkes Jurusan Keperawatan Tahun 2012
MOTIVASI
|
KINERJA
|
TOTAL
|
P.VALUE
|
||||
RENDAH
|
TINGGI
|
||||||
N
|
%
|
N
|
%
|
N
|
%
|
0,001
|
|
Rendah
|
10
|
45,5
|
12
|
54,5
|
22
|
100
|
|
Tinggi
|
2
|
6,1
|
31
|
93,9
|
33
|
100
|
|
TOTAL
|
12
|
21,8
|
43
|
78,2
|
55
|
100
|
4. Seritifikasi dan Kinerja Dosen
Tabel 4.11
Hubungan Sertifikasi dengan Kinerja Dosen
di Lingkungan Poltekkes Jurusan Keperawatan Tahun 2012
SERTIFIKASI
|
KINERJA
|
TOTAL
|
P.VALUE
|
||||
RENDAH
|
TINGGI
|
||||||
N
|
%
|
N
|
%
|
N
|
%
|
0,750
|
|
Belum
|
8
|
23,5
|
26
|
76,5
|
34
|
100
|
|
Sertifikasi
|
4
|
19,0
|
17
|
81,0
|
21
|
100
|
|
TOTAL
|
12
|
21,8
|
43
|
78,2
|
55
|
100
|
5. Supervisi dan Kinerja Dosen
Tabel 12
Hubungan Supervisi dengan
Kinerja Dosen
di Lingkungan Poltekkes Jurusan Keperawatan Tahun 2012
SUPERVISI
|
KINERJA
|
TOTAL
|
P.VALUE
|
||||
RENDAH
|
TINGGI
|
||||||
N
|
%
|
N
|
%
|
N
|
%
|
0,230
|
|
Kurang
|
8
|
18,2
|
36
|
81,8
|
44
|
100
|
|
Baik
|
4
|
36,4
|
7
|
63,6
|
11
|
100
|
|
TOTAL
|
12
|
21,8
|
43
|
78,2
|
55
|
100
|
6. Kelengkapan Alat Bantu Mengajar dan Kinerja Dosen
Tabel 13
Hubungan Kelngkapan Alat dengan Kinerja Dosen
di Lingkungan Poltekkes Jurusan Keperawatan Tahun 2012
KELENGKAPAN
ALAT
|
KINERJA
|
TOTAL
|
P.VALUE
|
||||
RENDAH
|
TINGGI
|
||||||
N
|
%
|
N
|
%
|
N
|
%
|
0,352
|
|
Kurang
|
3
|
37,5
|
5
|
62,5
|
8
|
100
|
|
Lengkap
|
9
|
19,1
|
38
|
80,9
|
47
|
100
|
|
TOTAL
|
12
|
21,8
|
43
|
78,2
|
55
|
100
|
A. Pembahasan
1. Kinerja Dosen.
Dari hasil analisis didapatkan sebagian
besar dosen mempunyai kinerja Tinggi yaitu berjumlah 43 responden (78,2%). Sedangkan yang mempunyai kinerja rendah hanya
12 responden (21,8%). Bila dilihat dari proporsi dosen yang mempunyai kinerja
tinggi maka kondisi ini akan membantu peningkatan jenjang pencapaian tujuan
pembelajaran dan tujuan pendidikan melalui tugas dosen dalam melaksanakan
tugasnya.
2. Usia
Dari hasil analisis
didapatkan sebagian besar dosen berusia muda yaitu berjumlah 49 responden (89,1%). Proporsi usia muda yang besar memberikan
peluang bagi Institusi untuk lebih mengembangkan dan terus meningkatkan
kompetensi terutama dalam mengikuti pendidikan lanjut dan pelatihan.
Hasil analisis
hubungan antara usia dengan kinerja dosen diperoleh bahwa ada 9 dari 49
(18,4%) dosen yang berusia muda mempunyai kinerja rendah, Sedangkan diantara dosen
yang berusia Tua ada 3 dari 6 (50,0%) mempunyai kinerja tinggi. Hasil uji statistik diperoleh nilai p = 0,110
(lebih besar dari alpha 0,05), maka dapat disimpulkan tidak ada perbedaan
proporsi usia dengan Kinerja dosen (tidak ada hubungan yang signifikan antara
usia dengan Kinerja dosen).
Menurut Robin
(1989) ada keyakinan yang meluas bahwa kinerja merosot dengan meningkatnya
usia. Mereka melihat sejumlah kualitas
positif yang dibawa orang tua ke dalam pekerjaan mereka, namun pekerja tua juga
dianggap kurang luwes dan menolak teknologi baru. Namun dalam penelitian ini
tidak ditemukan hubungan yang signifikan secara statistik namum hasil
penelitian menunjukkan proporsi dosen yang berusia muda yang mempunyai kinerja
tinggi lebih banyak (80,1%) di bandingkan dengan dosen yang berusia tua
(50,0%).
3. Lama Kerja
Dari hasil analisis
didapatkan sebagian besar bekerja kurang dari 11 tahun yaitu berjumlah 48
responden (50,9%).
Secara teori lama
kerja akan mempengaruhi kinerja seseorang, lamanya masa kerja dan pengalaman
dalammengelola kasus juga berhubungan dan berpengaruh terhadap keterampilan
seseorang (Suganda, 1997). Hasil uji
statistik diperoleh nilai p = 0,691 (lebih besar dari alpha 0,05), maka dapat
disimpulkan tidak ada perbedaan proporsi lama kerja dengan Kinerja dosen (tidak
ada hubungan yang signifikan antara lama kerja dengan Kinerja dosen). Hal ini senada dengan penelitian yang
dilakukan Nuraeni (1999) menunjukkan hasil yang berbeda dimana didapatkan bahwa
pengalaman mengajar tidak berhubungan dengan kinerja dosen.
4. Motivasi
Dari hasil analisis
didapatkan sebagian besar dosen mempunyai motivasi tinggi yaitu berjumlah 33
responden (60,0%). Hasil analisis
hubungan antara motivasi dengan kinerja dosen diperoleh bahwa ada 10
dari 22 (45,5%) dosen yang mitivasinya rendah mempunyai kinerja rendah, Sedangkan
diantara dosen yang memiliki motivasi tinggi ada 31 dari 33 (93,9,0%) mempunyai
kinerja tinggi. Hasil uji statistik
diperoleh nilai p = 0,001 (lebih Kecil dari alpha 0,05), maka dapat disimpulkan
ada perbedaan proporsi motivasi dengan Kinerja dosen (ada hubungan yang
signifikan antara usia dengan Kinerja dosen).
Menurut Robbin
(2001) motivasi akan terkait dengan kepuasan dan kinerja. Hasil penelitian di atas senada dengan
penelitian yang dilakukan Rusdi (2001) yaitu ada hubungan yang bermakna antara
motivasi dan kinerja perawat di RSUD Ciawi kabupaten Bogor.
Pada penelitian
ini motivasi berhubungan dengan kinerja dosen ini menunjukkan bahwa sesuatu
yang berhubungan dengan upaya peningkatan motivasi baik intrinsik maupun
ektrinsik perlu menjadi perhatian dari pihak Manajemen terutama di Politeknik
Kesehatan Jurusan Keperawatan sehingga kinerja dosen dpat terus ditingkatkan
bahkan meningkat secara berarti.
6. Sertifikasi
Dari hasil analisis
didapatkan sebagian besar belum tersertifikasi yaitu berjumlah 34 responden (61,8%). Proporsi dosen yang sudah tersertifikasi
yang mempunyai kinerja tinggi lebih besar yaitu 81,0%, sedangkan dosen yang
belum tersertifikasi mempunyai kinerja rendah lebih kecil yaitu 76,5%. Hasil uji statistik diperoleh nilai p = 0,750
(lebih besar dari alpha 0,05), maka dapat disimpulkan tidak ada perbedaan
proporsi status sertifikasi dengan Kinerja dosen (tidak ada hubungan yang signifikan
antara status sertifikasi dengan Kinerja dosen).
Dampak sertifikasi
ini belum optimal dapat juga disebabkan dosen yang berstatus tersertifikasi
masih belum lama lulus sertifikasi dan rata-rata belum menerima tunjangan
imblan sertifikasi, sehingga dampaknya belum dirasakan secra langsung oleh
dosen.
5. Supervisi
Dari hasil analisis
didapatkan sebagian besar kurang supervisi yaitu berjumlah 44 responden (80,0%). Hasil uji statistik diperoleh nilai p = 0,230
(lebih besar dari alpha 0,05), maka dapat disimpulkan tidak ada perbedaan
proporsi supervisi dengan Kinerja dosen (tidak ada hubungan yang signifikan
antara supervisi dengan Kinerja dosen).
Terjadinya
hubungan yang tidak bermakna tersebut berdasarkan pengamatan peneliti dapat
dikarenakan ada motivasi lain/alasan lain yang memacu mereka untuk tetap
melakukan tugasnya dengan baik/kinerja, yaitu bahwa mengajar adalah bagian dari
tugas yang dibebankan negara bahkan bagian dari ibadah yang pertanggung
jawabannya itu dengan Tuhan.
7. Kelengkapan Alat.
Dari hasil analisis
didapatkan sebagian besar alat bantu mengajar lengkap yaitu berjumlah 47
responden (85,5%). Hasil uji statistik
diperoleh nilai p = 0,352 (lebih besar dari alpha 0,05), maka dapat disimpulkan
tidak ada perbedaan proporsi Kelengkapan alat dengan Kinerja dosen (tidak ada
hubungan yang signifikan antara kelengkapan alat dengan Kinerja dosen).
Hasil analisis
menunjukkan bahwa proporsi ketersediaan alat sudah baik ini menunjukkan perhatian dari
pihak poltekkes Ketua Jurusan dan Ketua Program Studi (Manajemen) sudah lebih
memperhatikan kebutuhan khususnya penunjang Proses Belajar Mengajar yang
nantinya kita harapkan dapat meningkatkan kualitas produk pendidikan (mutu
lulusan). Terjadinya hubungan yang tidak
bermakna tersebut berdasarkan pengamatan peneliti dapat dikarenakan dosen
mempunyai motivasi yang tinggi dalam mengajar dan selalu berupaya bila ada
kekurangan alat dengan menggunakan metode mengajar yang tidak hanya bergantung
pada alat tertentu saja.
KESIMPULAN
Sebagian besar kinerja dosen di
jurusan keperawatan di Lingkung Politeknik Kesehatan Palembang tinggi (78,2%). Hasil uji statistic didapatkan variable usia,
lama kerja, sertifikasi, supervise dan
ketersediaan alat tidak berhubungan sedangkan factor motivasi menunjukkan ada
hubungan yang bermakna secara statistic.
SARAN
Pihak
pimpinan dan managemen perlu mengupayakan untuk tetap mempertahankan motivasi
dosen sehingga kinerja yang selama ini sudah baik semakin meningkat, Peneliti
lain dapat mengembangkan variable dan lingkup penelitian yang lebih luas
terutama yang berhubungan dengan kinerja dosen.
DAFTAR PUSTAKA
Adiono. S, Analisis
kepemimpinan yang mendorong iklim kerja dan motivasi kerja serta dampaknya
terhadap kinerja perawat di rumah Sakit Palu, Tesis, Program Studi Ilmu
Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Depok, 2002.
Badruzzaman, Faktor-faktor
yang berhubungan dengan kinerja dosen politeknik kesehatan Jurusan Keperawatan
Dep.Kes. RI, Banda Aceh, Tesis, Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat
Universitas Indonesia, Depok , 2003.
As’ad. A, Seri Ilmu Sumber Daya Manusia, Psikologi
Industri, Liberty, Yogyakarta, 1991.
Arep. I dan
Tanjung. Manajemen Motivasi, Gramedia
Widia Sarana Indonesia, Jakarta, 2003.
Abidin, F.
Z. Faktor-faktor yang berhubungan dengan
kinerja dosen di akademi keperawatan Dep.kes. Palembang, Tesis, Program
Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Depok , 2002.
Azwar. A, Pengantar Administrasi kesehatan, Bina
Aksara, Jakarta1996.
Bachtiar. A,
Manajemen Sumber Daya msnusia Untuk Mutu,
Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Depok, 2003.
Bacal. R,
Performance management , memberdayakan karyawan meninkatkan kinerja melalui umpan balik, mengukur kinerja, PAlih
bahasa; Surya Dharma dan yanuar irawan, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2002.
Danin. S, Inovasi
pendidikan dalam upaya peingkatan profesionalisme tenaga pendidikan, Pustaka
Setia, Bandung.2002
Danin. S, Ekonomi
sumber daya manusia, analisa ekonomi pendidikan, isu-isu ketenagakerjaan,
pembiayaan investasi, ekuitas pendidikan, industri pengetahuan, Pustaka setia,
Bandung. 2004
Hamalik. Oemar, Proses
belajar mengajar, PT Bumi aksara, Jakarta, 2002
Ilyas. Y. Determinan Kinerja dokter Puskesmas, Kasus :
dokter pegawai tidak tetap (PTT), Disertasi, Program
Pascasarjana Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Depok, 1999.
Kusnadi. H, Masalah, Kerja sama, konflik dan kinerja
(kontemporer dan islam). Taroda Malang, 2002.
Maslow,
likert, McGregor, Herzberg, Clark, Motivasi
dan prilaku, Editor : Huneryager, Daharaprice, 1993.
Murti.
Bisma, Penerapan Metode Statistik non parametric dalam ilmu-ilmu kesehatan,
Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 1996.
Moekidjat, Manajemen Personalia dan Sumber daya
masnusia, Mandar Maju, , Bandung, 1995.
Nitisemito
A, Manajemen personalia,: Edisi III,
Galia Indonesia, 1996.
Murti,
Bisma, Desain dan Ukuran Sampel Untuk
Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif di Bidang Kesehatan, Gadjah Mada
University Press, Yogyakarta; 2006.
Notoatmodjo.
Soekidjo, Pembangunan Sumber Daya
manusia, PT Rineka Cipta, Jakarta, 1992.
Nuraini. A, Hubungan motivasi kerja dengan kinerja Dosen
Akademi Perawatan Dep.Kes. Jakarta, Tesis, FKMUI, 1999.
Pohan.
Imbalo S, Jaminan Mutu pelayanan
Kesehatan, Dasar-dasar pengertian, Kesaint Balnc, Jakarta, 2002.
Purwanti, Kompetensi mengajar dosen Perguruan Tinggi
Swasta di Malang, , Program Pascasarjana IKIP Jakarta, Yogyakarta; 1998.
Bacal. R,
Performance management , memberdayakan karyawan meninkatkan kinerja melalui umpan balik, mengukur kinerja, PAlih
bahasa; Surya Dharma dan yanuar irawan, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2002.
Robbin. S.P, Prilaku
Organisasi, Sandiego University, Edisi Bahasa Indonesia, Jilid 1, PT Pren
Hallindo, Jakarta, 2002
Robbin. S.P, Prilaku
Organisasi, Sandiego University, Edisi Bahasa Indonesia, Jilid 2, PT Pren
Hallindo, Jakarta, 2002
Luknis Sabri, Hastono. S. P, Statistik Kesehatan, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2008
Singarimbun. Masri, Effendi S, Metode penelitian Survai, LP3ES, Jakarta, 1995.
Santoso. Singgih, Buku
Latihan SPSS statistik Parametrik, Elex Media Kompetindo, Jakarta, 2000
Slameto, Sistem
Belajar mengajar dengan sistem kredit semester, Bumi Aksara, Jakarta, 1991
Soedijarto, Memantapkan
sistem pendidikan Nasional, Grasindo, Jakarta, 1993
Syafaruddin, Manajemen
mutu terpadu dalam pendidikan, Grasindo, Jakarta, 2002
Syafaruddin dan tangkilisan, Kinerja organisasi publik,
YPAPI, Yogyakarta, 2001
Tampubolon D, Perguruan
tinggi bermutu di abad 21, Remaja karya, Jakarta, 2000
Undang Undang No.20 tahun 2003 tentang Sisdiknas.
Usman. M.
U, Menjadi guru profesional, PT Remaja
Rosdakarya, Bandung, 2003
Tidak ada komentar:
Posting Komentar